Kriek... kriek... kriek...
Roda tua itu terus berputar
Menapaki aspal kasar dengan sabar
Bergesek, Bergesek, Berderik
Menipiskan gerigi-gerigi
Meninggalkan besi bulat berkarat
Lengan renta itu terus menempel
Pegangan lapuk di kotak berbau
Bau, busuk, penuh lapuk
Tak jua buatnya jauhi kotak itu
Tulang-tulang betis tua
memaksa naik, naik, dan naik
susuri jalanan berbukit
menahan gerobak, menyangga jalan
berusaha menopang kehidupan
Wajah berkerut itu semakin mengkerut
Keringatnya berteriak ingin mengaliri dahi dan pipi
Tapi, beku ditiup pagi
(Lapangan Banteng, 11 Maret 2015)
0 comments:
Posting Komentar