Teman,
aku tahu rasa yang kau rasa saat itu.
Rasa ketika melihatnya berdua mesra dengan temanmu yang lain.
Dia kau puja.
Aku tahu..
Teman,
kau memang belum bagian hidupnya.
Usahamu bagaikan melempar lumpur ke tembok.
Kau juga tahu..
Teman,
tawamu tadi membuat hatiku perih.
Aku tahu rasanya menertawakan kesedihan.
Rasanya harus tertawa ketika melihatnya dekat dengan temanmu yang lain.
Orang yang kau ingin seharusnya itu kau.
Semua juga tahu..
Namun kau memilih tertawa.
Mengubur sakit dengan keriangan palsu.
Menyimpan kekecewaan untuk nanti malam.
Teman,
kau tak sendirian.
Aku bahkan sampai menangis.
Mengutuki diri.
Kau tak tahu.
Teman,
kedekatannya dengannya bukanlah kekalahanmu.
Bukankah dia sudah menyatakan ciri makhluk pujaannya?
Masih ada cukup ruang dan waktu untuk menerobos hatinya.
Berubahlah.
Kau tahu kan?
(Author: Yohanes Pangaribuan)
Source: dating.lovetoknow.com
wuih anes :D
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus