Rabu, 19 Januari 2011

What a Lively the Living Love

PUSING. Aku baru hidup di dunia ini selama kurang lebih (emmmmt....) delapan belas tahun lebih dua bulan. Akan tetapi, cobaan Allah padaku, yang mungkin dipersiapkanNya buatku saat dewasa kelak, sudah semakin kompleks... Kuliah, part-time job, organisasi, cinta, harapan orang tua, life planningku sendiri, ngatur keuangan, dll, sepertinya sudah mulai membuatku gila...

Sebenarnya life plan-ku sudah kurancang semenjak masih duduk di bangku smp, tp entah mengapa jalan yang aku susuri makin terjal, dan makin banyak batu yang berjatuhan... Peluh, eluh, dan darah telah mengalir perlahan di sekujur tubuhku...

banyak hal telah kulewati selama perjalanan hidupku... dan semuanya selalu ada dalam patok yang telah kupagari,, tapi ada hal yang selalu keluar batas, C.I.N.T.A. (D'Bagindaz mode:on)...

Aku pernah mendengar seseorang berkata bahwa jika kau memegang erat cinta, dia akan balik mencekik lehermu hingga tewas, namun jika kau tak memegang cinta dengan kuat, dia akan cepat lepas dari genggamanmu... Aku belum banyak pengalaman tentang cinta... dan gadis itu muncul...

Wajah indah itu muncul tepat saat aku tengah terluka karena cinta... Senyum itu merasuk hatiku saat hatiku tengah hancur... Namun dia pula telah dimiliki cahaya hatinya, aku makin hancur...

Akan tetapi, dirinya menghembuskan angin harapan yang sejuk dalam hatiku, membangun kembali serpihan - serpihan dan lumatan - lumatan hati yang remuk redam, dan aku makin merasa melihat cahaya di ujung lorong gua hatiku yang gelap dan senyap, saat bunga itu lepas dari kumbangnya....

Entah kenapa, saat kutulis kata - kata ini, aku merasa bahwa aku lebih sakit hati saat menyadari dia masih memiliki rasa pada kumbangnya... Apakah ini yang dinamakan cinta? Apakah cinta selamanya tak boleh memiliki?

Aku tak akan berburuk sangka padaNya... Aku percaya Dia sayang padaku, sehingga memberikanku jalan ini, yang aku kadang merasa berat sebagai manusia... Namun aku yakin inilah yang terbaik buatku... Ya ALLAH, jadikanlah aku mampu meneladani AsmaMu yang disematkan oleh orang tuaku dalam namaku... Jadikanlah aku menjadi seorang yang penyayang dan bijaksana dalam mengambil jalan yang telah Engkau berikan... Meski di dunia tak ada yang saling bertegur sapa lagi, aku yakin Engkau, ibuku, bapakku dan "bagian diriku yang hilang" selalu menyayangiku, mengasihiku, meluruskanku, mengarahkanku, dan mengingatkanku saat gelap seperti layaknya saat ini... Maafkan aku........


Source: http://api.ning.com/files/kV4MbYiv7oTqQ*oUWoGBPq5*1EhcM8YCSkcMNCkNynez2WwCrl0OaQeMBxRoUAh8rLjzx85KCiNfKDsdq9C4E82BfqBEesro/1082066315.jpeg

1 comments:

  1. hiks... ngenes bgt, sih, wang.
    tenang, q juga pernah ngalami, kok.
    gak cuma km yg pernah ngalamin...

    BalasHapus

 

- Copyright © 2015 Word and Life - | - Designed by George Robinson on BTDesigner - | - Proudly powered by Blogger -